Ekonomi Islam sebagai Sebuah Solusi

Beberapa tahun terakhir ini ekonomi Islam telah mulai menjadi sebuah wacana yang dari hari ke hari semkin ramai dibicarakan. Tidak hanya pada tataran akademisi saja, tapi juga sudah sampai pada lapisan masyarakat biasa yang sudah mulai jenuh dengan sistem ekonomi yang ada sekarang, yaitu system ekonomi konvensional. Fenomena ini menunjukan kepada kita bahwa ekonomi Islam hadir sebagi sebuah sistem ekonomi alternatif di luar sistem ekonomi konvensional yang ternyata telah “gagal” mewujudkan kesejahteraan manusia dalam arti yang sesungguhnya. 

Fenomena global yang akhir-akhir ini mencuat kepermukaan dan telah menjadi isu makro ekonomi internasional yaitu adanya nuansa pemaksaan kehendak dari bangsa-bangsa yang kuat kepada bangsa-bangsa yang lemah. Hal ini tidak lain merupakan dampak dari penerapan sistem ekonomi kapitalis (konvensional) yang menjunjung tinggi persaingan bebas dan lebih menonjolkan aspek profit sepihak, sehingga kemaslahatan bersama terabaikan. Akibatnya, rasa keadilan kian sirna dan terabaikan. Dan karenanya juga, berbagai perasaan ketidak puasan berkembang dalam masyarakat dan berujung pada prilaku kasar dan bahkan menimbulkan aksi terror dimana-mana.

Perpindahan masyarakat dari sistem ekonomi konvensional kepada sistem ekonomi Islam tentu bukan tanpa sebab. Ada beberapa hal yang menyebabkan masyarakat beralih dari sistem ekonomi konvensional dan mulai melirik sistem ekonomi Islam. Di antara sebab tersebut, antara lain:
1. Kegagalan system ekonomi konvensionl dalam mewujudkan kesejhteraan dan keadilan dalam arti yang sesungguhnya.
2. Keggalan sistem Ekonomi konvensional dalam mengembngkan ekonomi dunia.
3. Kesadaran masyrakat bahwa system ekonomi saat ini ( konvensional) hanya permainan spekulasi dari beberapa Negara.
4. Munculnya rasa ketidak seimbngan dalam peenuhan kebutuhan hidup yang lebih beroreantsi pada pemenuhan kebutuhan duniawi dan mengabaikan kebutuhan ukhrawi.
5. Solusi-solusi yang ditawarkan oleh system ekonomi konvensional hanya berupa lingkaran setan yang selalu menimbulkan permasalahan baru setelah satu masalah dipecahkan, dan begitu seterusnya.


Berangkat dari fenomena di atas, ada beberapa prinsip ekonomi islam yang menjadikannya system ekonomi Islam ini pantas dan patut menjadi sebuah system ekonomi alternatif. Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1. Pemahaman dalam Islam bahwa harta adalah milik Allah dan manusia hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya.
2. Adanaya jaminan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara adil dan merata.
3. Adanya perangan praktek riba dalam bentuk apapun.
4. Harta, modal (capital) tidak boleh beredr hanya di kalangan kelompok tertentu saja.
5. Dilarang memonopoli
6. Pemahaman dalam Islam bahwa sikp boros dn bermewah-mewahan secar belebihan adlah perbuatan tercela dan dilarang.
Di samping beberapa prinsip di atas, ekonomi Islam juga ditunjang dengan kajian-kajian fiqhiyah yang tidak dapat berubah, seperti bentuk bentuk trnsaksi dan lain sebagainya. Selain itu ekonomi Islam merupkan sebuah system ekonomi yang berbasiskan al-qur’an dan sunnah Nabi serta didukung dengan ijma’ dan qiyas para ulama.


Dari apa yang telah dikemukakan di atas, tampak jelas bahwa sistem ekonomi Islam memang berbeda dengan system ekonomi konvensional. Bahkan dalam beberapa hal merupakan pertentangan dari keduanya. Sistem ekonomi Islam memiliki kebaikan-kebaikan yang dimiliki oleh system ekonomi konvensional, namun bebas dari kelemahan system ekonomi konvensional tersebut.


Oleh: Heru Perdana P ( mahasiswa Ekonomi Islam, IAIN Imam Bonjol Padang)

Label:

0 komentar:

Posting Komentar

MOhon kritik dan sarannya..!!

Search

Tentang Saya

Foto Saya
Heru Perdana
Menulis adalah sarana pembebasan jiwa
Lihat profil lengkapku

Add Me on Facebook

Blog Archive

Download

Download ebook gratis Download ebook gratis

Blog Info

free counters
Powered by  MyPagerank.Net

Followers