Berguru pada Masa Lalu

Masa lalu adalah masa yang sudah ditinggalkan. Masa yang tidak mungkin kita ulang lagi. Sebenarnya banyak istilah yang diberikan oleh orang-orang untuk menyatakan masa lalu ini. Ada yang menyebutnya masa silam. Ada yang manyebutnya waktu yang tak mungkin terulang, ada juga yang menyebutnya masa yang paling jauh dan banyak istilah lain tentang itu. Yang jelas intinya masa lalu itu merupakan masa yang sudah berlalu dan masa yang tak mungkin kembali persis sama ke dalam kehidupan kita lagi. Ya, itu lah sejatinya masa lalu. Semua orang pasti punya masa lalu. Saya, anda dan kita semua punya masa lalu. Tinggal lagi sejauh mana kita bisa mnyikapi masa lalu untuk masa depan kita. 

Beragam cara orang dalam menyikapi masa lalunya. Ada yang cuek, dan tidak terlalu acuh dengan masa lalu. Dan biasanya mereka yang tergolong ke dalam kelompok ini masa depannya cendrung monoton. Ada juga yang terlalu takut dengan masa lalu. Menjadikan masa lalu bak hantu yang manakutkan. Mereka selalu takut dan merasa dihantui oleh baying-bayang masa lalunya. Dan ada juga yang menjadikan masa lalu sebagai guru dalam menghadapi hari esok dan masa depan. Cara yang terakhir inilah idealnya cara kita dalam menyikapi masa lalu.

Bukankah mereka yang telah menemukan sebuah penemuan baru yang mambuat saya dan anda terkagum-kagum itu adalah orang yang belajar dari masa lalu.? Mereka adalah orang yang mau menjadikan masa lalunya sebagai guru. Mereka selalu memperbiki kesalahannya di masa lalu untuk bisa menemukan sebuah penemuan yang mengagumkan itu. Jika kita tidak bisa menemukan sebuah penemuan baru dengan belajar dari masa lalu, paling tidak kita bisa menjadikan masa lalu sebagi guru untuk mengahntarkan kita pada sebuah kehidupan yang lebih baik di masa depan.


Meskipun masa lalu telah berlalu, bukan berarti masa itu tidak berguna bagi kehidupn kita sekarang dan kehidupan kita yang akan datang. Masa lalu sangat berpengaruh sekali dalam menentukan kualitas kehidupan kita hari ini, besok dan seterusnya. Jadi, jangan main-main dengan masa lalu anda. Orang yang tidak menghargai masa lalu, berarti dia adalah tipe orang yang tak mau berubah dan tidak ingin ada perubahan dalam kehidupannya. Hargai masa lalu dan ambil pelajaran darinya.


Jika belajar dari masa lalu tidak penting, untuk apa ada mata pelajaran yang mengajarkan tentang masa lalu ini. Di bangku sekolah pelajaran yang mengajarkan tentang masa lalu kita kenal dengan pelajaran “sejarah”. Juga banyak para sarjana yang menghabiskan waktunya untuk belajar tantang masa lalu. Ini adalah bukti penting bahwa masa lalu sangat berarti dalam menetukan arah kehidupan kita di masa yang akan datang. Bukan hanya diri kita, bahkan arah masa depan bangsa juga ditentukan oleh sejauh mana warga dan para pemimpinnya mau belajar dari masa lalu.


Kita tentu pernah mendengar atau mungkin menbaca ungkapan seperti ini, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang manhargai masa lalunya”. Ungkapan itu adalah bukti bagi kita bahwa berguru pada masa lalu itu penting. Sejelek apapun masa lalu tetap pantas dijadikan guru. Jika tidak mau belajar dari masa lalu yang jelek, maka kehidupan kita yang akan datang juga akan selalu diiringi dengan berbagai kejelekan masa lalu yang pernah kita alami itu. Dengan belajar dari masa lalu yang jelek dan kelam, kita bisa tahu bagaimana menciptakan kehidupan yang lebih baik.


“orang buta saja tidak mau jatuh di lobang yang sama untuk kedua kali”. Sebuah ungkapan yang luar biasa bukan? Jika kita mau jujur itu adalah sebuah ungkapan yang menganjurkan kepada kita untuk selalu belajar dari masa lalu. Kita tentu tidak mau pengalaman pahit dantang dua kali kepada kita, jika tidak maka bergurulah pada masa lalu. Jangan pandang emeh masa lalu.


Dulu saya adalah salah seorang yang pernah berfikiran bahwa masa lalu itu tidak penting. Masa bodoh dengan masa lalu. Jelek, bagus atau pahit masa lalu tidak terlalu saya hiraukan. Dalam pikiran saya dulu sempat terbangun sebuah pemahaman yang salah yang baru saya sadari beberapa tahun terakhir ini. Dulu saya berfikir, “buat apa belajar masa lalu? Yang berlalu biarlah berlalu”. Sebuah pemikiran dan pemahaman yang salah tentang menyikapi masa lalu. Dan saya sendiri akhirnya yang membantah itu semua. Sungguh bodoh rasanya saya kala itu, ketika melontarkan ucapan seperti itu. 


Kita memang harus hidup pada hari ini. Kita memang harus total dalam melibatkan diri kita pada kehidupan kita sekarang. Namun, bukan berarti kita harus melupakan dan mngabaikan masa lalu. Seburukdan sepahit apapun pengalaman hidup, tetap akan berguna sebagai
pengalaman hidup yang layak dan pantas untuk dijadikan pelajaran dalam
mengarungi bahtera kehidupan di masa depan.


Mulai saat ini, hargailah masa lalu anda, jadikan masa lalu guru untuk masa depan yang lebih baik.


*Oleh: Heru Perdana Putra

Label:

1 komentar:

  1. Johar Manik mengatakan...:

    Nice, Ane baca sampai akhir... .Demikian mengingatkan atas apa yang mungkin terlewatkan... .
    btw, Ane minta ijin untuk pinjam gambarnya ya... .
    Makasih... .

Posting Komentar

MOhon kritik dan sarannya..!!

Search

Tentang Saya

Foto Saya
Heru Perdana
Menulis adalah sarana pembebasan jiwa
Lihat profil lengkapku

Add Me on Facebook

Blog Archive

Download

Download ebook gratis Download ebook gratis

Blog Info

free counters
Powered by  MyPagerank.Net

Followers