Rumput Tetangga yang Lebih Hijau

Rumput Tentangga memang selalu terlihat lebih hijau. Ya, sepenggal kalimat tersebut sangat cocok kiranya mengambarkan pandangan dan pikiran kita terhadap cara menyikapi hidup ini. Kehidupan tetangga selalu terlihat lebih bahagia ketimbang kehidupan kita. Pekerjaan orang lain selalu terlihat lebih baik dan enak ketimbang pekerjaan kita. Orang sekitar sering terlihat lebih kaya dan lebih besar penghasilannya ketimbang kita. Orang lain terilihat lebih berprestasi ketimbang kita. Pokoknya orang lain akan selalu terlihat lebih jika dibandingkan kita. Meski sebanarnya belum tentu demikian pada kenyataannya. Tapi pikiran picik kita telah terlanjur menciptakan perasaan seperti itu. Dan malangnya telah berhasil mengerogoti sebahagian besar dari hati dan perasaaan kita. 

Kita sadari atau tidak perasaan seperti tadi, perasaan yang melihat orang lain selalu lebih dari kita itu akan menciptakan sebuah virus berbahaya dalam hati kita. Virus berbahaya itu dinamakan iri dan dengki. Virus yang dapat melenyapkan kebahagian dari kehidupan kita. Virus yang akan mengikis habis dan tak bersisa rasa senang dan kepuasan dari dalam hati dan pikiran kita. Virus yang mungkin akan dapat dan mungkin bisa menciptakan sebuah virus baru yang juga berbahaya, yaitu rasa dendam. Na’uzubilahi min zalik,.!!

Tahukah kawan apa dengki itu? Secara sederhana iri atau dengki dapat diartikan sebagai sebuah emosi atau perasaan yang muncul ketika seseorang melihat dirinya memiliki kekurangan dan melihat orang yang didengkinya memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya. Kepemilikan orang yang didengki bisa berupa : kualitas kekayaan, kecerdasan, kepribadian, atau bahkan prestasi dan jaringan pertemanan atau komunitas soisal. Sebenarya sebab dasar timbulnya sikap iri dan dengki ini adalah karena didasari oleh rasa cemburu. Sebab lainnya adalah kurang mampu mensyukuri apa yang telah dianugrahkan Allah kepada kita sehingga berkat dari apa yang telah dimiliki tidak begitu terasa dan membekas dalam kehidupan. Akibatnya, pancaran kebahagian tidak bisa dirasakan oleh mereka yang menyimpan rasa iri dan dengki.


Aeschylus (525 SM - 456 SM) seorang dramawan Yunani kuno yang telah berhasil menulis lebih dari tujuh puluh naskah drama mengatakan “ Hanya sedikit orang yang bisa untuk menghormati keberhasilan orang lain tanpa rasa iri hati”. Ya, karena memang terkadang sangat sulit menerima kenyataan bahwa orang lain lebih sukses dan berhasil ketimbang kita. Dan sangat susah melihat orang lain lebih hebat daripada kita. Alasanya hanya satu, yaitu sikap egois yang masih bersemayam indah di hati dan jiwa kita manuisa. 


Iri hati hanya akan merusak dan merampas kebahagiaan dan keindahan hidup seseorang. Iri dan dengki akan menjauhkan kita dari rasa damai, sejahtera dan sukacita. Iri hati hanya akan mempersempit ruang kehidupan dan membuat penganutnya terjun bebas ke dalam jurang kesengsaraan. Hidup pengiri akan terasa hambar dan selalu dihantui oleh ketidaktenangan kerana terlalu sibuk melihat apa yang dimiliki oleh orang lain sehingga lupa terhadap arti kehidupannya sendiri. Iri hati adalah virus yang mematikan. Setidaknya membuat hati kita mati dan tidak bisa bersyukur akan karunia dan nikmat yang telah dianugrahkan Allah kepada kita. 


Jika kita telah menyadari bahwa tidak ada untungnya menyimpan dan memelihara salah satu sifat buruk ini. Lalu, mengapa kita masih mau menyimpan sifat buruk itu? Kenapa kita tidak berusaha menyingkirkannya? Dan kenapa kita kita masih saja mau diperdaya olehnya? Mulai saat ini mari kita berusah untuk membuang sifat buruk itu. Ayo kita belajar menerima kelebihan orang lain yang ada di sekitar kita, karena terkadang kita harus mengakui kebenaran sepenggal kalimat bijak ini, “bahwa di atas langit masih ada langit”


Mari melihat kelebihan dan kesuksesan orang lain atau teman di sekeliling kita kita sebagai sebahagian dari kesuksesan kita. Karena dengan beranggapan seperti itu kita telah berusaha membunug sikap iri yang ada dalam diri kita. Setidaknya dengan bersikap seperti itu kita dapat bergaul dan belajar dengan mereka untuk menggapai kesuksesan dalam hidup kita. Yang pada akhirnya kita akan mampu menjadikan hal itu sebgai lecutan dan motivasi untuk bekerja lebih maksimal. Jika kita tetap memelihara sikap iri dan dengki tentu kita tidak akan mau bergaul dengan orang yang lebih dulu sukses dari kita atau seorang yang lebih baik dari kita. Jelas sifat seperti ini sangat merugikan diri kita.


Untuk mengikis habis sikap iri dari diri kita mari kita sibukkan diri kita untuk bersiap menjadi pribadi yang lebih baik dan berkualitas dari ke hari. Sehingga demikian kita tidak punya waktu lagi untuk merasa iri dengan orang lain di sekitar kita. Fokuslah untuk memperbaiki diri, bukan melihat kelebihan orang lain.


“Rasa iri menggerogoti suka cita, kebahagiaan, dan kepuasan hidup seseorang sampai habis”~Billy Graham

Oleh: Heru Perdana Putra
Padang, 25 Juli 2011, 00.19 WIB

Label:

0 komentar:

Posting Komentar

MOhon kritik dan sarannya..!!

Search

Tentang Saya

Foto Saya
Heru Perdana
Menulis adalah sarana pembebasan jiwa
Lihat profil lengkapku

Add Me on Facebook

Download

Download ebook gratis Download ebook gratis

Blog Info

free counters
Powered by  MyPagerank.Net

Followers