Tua itu Pasti, tapi Dewasa Pilihan

Hari telah berganti hari, bulan pun silih berganti, dan tahun pun telah berubah. Waktu terasa begitu cepat berlalu. Tidak terasa, dua puluh satu tahun sudah Aku mengecap pahit manisnya madu kehidupan. Itu artinya sudah dua puluh satu tahun juga aku menikmati seua anugrah Allah. Dua puluh satu tahun juga aku telah bermandikan kasih serta sayang dari ayah dan bundaku. Umur Aku dan anda serta kita semua terus saja bertambah. Nah, itu mengisyaratkan kepada kita bahwa semakin berkurang jatah kita untuk hidup di hamparan bumi Allah nan elok ini.

Ketika aku buka akun facebook yang ku miliki, tak tanggung-tanggung banyaknya ucapan selamat ulang tahun dari sahabat dan teman-temanku. Lama aku termenung melihat itu semua. Di satu sisi, aku bahagia melihat itu, karena teman-temanku masih menaruh perhatian padaku. Namun di sisi lain, ada yang menggagu pikiranku, seiring dengan bertambahnya usia maka akan berkurang juga kesempatanku mengecap manisnya kehidupan.

Perlu kawan ketahui, Aku adalah salah seorang dari mereka yang ulang tahunnya tidak pernah dirayakan. Dan memang aku lah yang menginginkan seperti itu. Begini saja juga sudah cukup. Tidak dirayakanpun usia itu tetap juga akan bertambah. Bagiku ada satu hal yang lebih penting ketimbang sebuah perayaan ulang tahun yang serba mewah itu. Satu hal itu adalah sejauh mana kita bisa berubah ke arah yang lebih dewasa. Dewasa dalam berfikir dan juga dewasa dalam berbuat. Apalah artinya perayaan ulang tahun yang megah dan mewah tanpa didasari dan diiringi dengan sebuah keinginan untuk lebih baik. Kadang kita sering lupa dengan hal ini.

Orang bijak telah mengingatkan kita melalui petuahnya,
Tua itu pasti, tapi dewasa itu pilihan.


Sepenggal kalimat yang sederhana namun sarat makna. Kalimat ini mengisyaratkan kepada kita bahwa tua itu akan pasti kita temui. Tidak pun kita belajar dan berusaha, yang namanya masa tua tetap juga akan menghampiri. Karena memang waktu adalah sebab dari itu semua. Itu terjadi karena tak seorang pun dari kita yang bisa menghentikan laju perputaran waktu.


Berbeda halnya dengan “kedewasaan”. Kedewasaan tidak akan datang dan dapat diperoleh begitu saja. Kita tentu perlu berusaha untuk mewujudkannya. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk bisa menjadi sesosok pribadi yang dewasa. Belajar di bangku sekolah dan bangku kuliah adalah bahagian dari proses menuju kedewasaan dan kematangan diri. Berinteraksi dengan banyak orang di sekitar kita dan mengambil hikmah dari interaksi tersebut juga proses untuk dewasa. Mau belajar dari masa lalu serta pengalaman juga bisa dikatakan sebagai jalan untuk mendewasakan diri. Dewasa juga ditentukan oleh bagaiman kita mengambil keputusan dalam hidup. Dan banyak cara lainya. Di sinilah letaknya dewasa itu pilihan, karena kita lah yang menentukan. Kitalah yang memilih, mau jadi orang yang dewasa atau tidak. Jika mau, maka ikutilah prosesnya.


Dewasa adalah mampu memposisikan diri di setiap keadaan. mampu berfikir jauh kedepan.
Setiap keputusannya tidak merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain. Orang dewasa menghadapi suatu masalah dengan penuh pertimbangan. Mampu menghargai dirinya sendiri dan orang lain. Tidak memaksakan kehendaknya sendiri.


Ingatlah wahai teman, menjadi pribadi yang dewasa tidak perlu repot-repot harus menunggu tua dulu. Tidak semua orang tua yang dewasa. Banyak di luar sana kita temukan, orang yang sudah tua, namun pola pikirnya masih saja tetap seperti anak-anak. Dan banyak juga anak muda yang telah bisa bersikap dan memandang kehidupan ini layaknya orang dewasa. Karena mereka mau untuk belajar dan mengambil hikmah dari kehidupan ini.


Dewasa adalah pilihan, maka putuskanlah dari sekarang. Kemudian dewasalah dengan cara anda masing-masing.


*Tulisan ini hanya sekedar mengingatkan diri sendiri. Mengingatkan diri sembari menulis. Semoga saja bermanfaat.



*Oleh: Heru Perdana

Label:

2 komentar:

  1. Fannirridha mengatakan...:

    Tua itu pasti, tapi kalo umur seseorang ga nyampe ke masa 'tua'??

  1. Heru Perdana mengatakan...:

    maka berusahalah dewasa (pemikiran) diwaktu muda atau palingtidak lebih cepat dari yang lain,...

Posting Komentar

MOhon kritik dan sarannya..!!

Search

Tentang Saya

Foto Saya
Heru Perdana
Menulis adalah sarana pembebasan jiwa
Lihat profil lengkapku

Add Me on Facebook

Download

Download ebook gratis Download ebook gratis

Blog Info

free counters
Powered by  MyPagerank.Net

Followers