Galaunya Hati Seorang Teman

Malam telah larut, mentari sudah lama sekali tengelam di ufuk barat sana. Namun mata ini masih saja enggan untuk dipejamkan. Sudah tiga kali aku coba baringkan badan di peraduan di pojok kamarku, tapi mata ini juga tidak kunjung terpejam. Aku tatap jam dinding bulat warna biru tua,sudah agak usang yang terpasang dengan anggunnya di dinding kamarku, telah menunjukan pukul 00.05 WIB, namun mata ini tetap saja tidak bisa terlelap, padahal kawan-kawanku telah asik bergelut dalam dunia mimpi mereka masing-masing. Iseng, aku buka kembali sebuah laptop warna merah tua yang terletak dengan manis di atas tumpukan buku di kamarku. Sembari meneguk segelas teh hangat yang baru saja aku seduh, segera Aku hidupkan laptop merah tua tadi dan ku sambungkan dengan koneksi internet. Berharap bisa menemukan Sesutu yang bermanfaat di dunia maya. 

Internet telah tersambung, dan akupun segera berselancar di dunia maya dengan membuka sebuah situs yang tengah digandrungi banyak anak muda dewasa ini. Facebook, begitulah nama situs itu. Tanpa ku sadari, ada sebuah sapaan dari seorang teman yang baru saja ku kenal lewat dunia maya melalu chat di facebook.. Obrolan pun berlansung, sejurus kemudian tiba-tiba dia mengatakan bahwa ia ingin curhat kepadaku. Aku langsung berfikir bahwa ada sesosok wanita yang tengah gundah hatinya di seberang sana dan ingin membagi kegalauannya denganku, sekedar meringankan bebannya. Sempat heran juga aku dibuatnya, kenapa wanita itu begitu percaya membeberkan peremasalahnya kepadaku,orang yang baru saja dia kenal. Ada juga sedikit rasa bengga dengan kepercayaan yang diberikan seorang teman dunia mayaku tadi.


***

Temanku tadi telah mulai bercerita dan mencurahkan isi hati yang telah berhasil mengaggu pikirannya beberapa hari ini. Aku tanggapi ceritanya itu dengan serius seraya memberikan sedikit solusi sederhana untuk masalahnya itu. Dari ceritanya tadi taulah aku, kalau temanku itu sedang dirundung masalah khas anak muda zaman sekarang. Masalahnya tak jauh dari soal hati, yaitu cinta. Cintalah yang telah menganggu pikiran temanku tadi. Cintalah yang telah membuat temanku tadi susah memejamkan mata di kamarnya yang sepi nun jauh di sana. Dan cinta juga yang telah bisa menghilangkan nafsu makan kawan dunia mayaku itu selama beberapa hari ini. Ah, kadang cinta itu memang mebingungkan. Indah, ceria dan kedang merana, itulah rasa cinta.


Minah −sebut saja begitu namanya− adalah teman yang baru Aku kenal di dunia maya. Minah seorang wanita yang telah mempunyai pengalaman cinta yang cukup mengesankan sekaligus memprihatinkan. Mina adalah sesosok wanita muda nan anggun yang telah memproyeksikan rasa cintanya kepada seorang laki-laki dengan sebuah ikatan pacaran. Hal itu telah dilakoninya selama kurang lebih satu tahun. Selama satu tahun itu pula si minah dan sang pacar telah merasakan asam garam hubungan pacaran. Satu tahun juga dia telah merajut kasih dengan penuh cinta bersama sesok laki-laki yang katanya mampu mengisi kekosongan hatinya.


Hari-hari minah begitu terasa indah, seolah dunia ini milik mereka berdua. Lelaki itu selau ada jika minah mebutuhkan. Begitu juga minah, akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk sang pujaan hati. Mereka saling menguatkan dan saling mengisi satu sama lainnya. 


Waktu berlalu dan berputar sangat cepat bagaikan bola yang digelindingkan dari puncak bukit. Minah telah hanyut dan terbius dengan perasaan cintanya sendiri. Hingga minah telah berani melakukan hal-hal yang cukup jauh dengan laki-laki pujaan hatinya tadi. Perbuatan yang secara tidak langsung dan tanpa dia sadari telah merusak nilainya sebagai seorang wanita muslimah yang tahu dan paham agama. Minah dan sang pacar telah terjerumus ke dalam jeratan setan dengan melakukan perbuatan yang nyata-nyata bertentangan dengan syari’at yang mereka lakukan atas nama cinta.


Hingga suatu ketika, Minah sadar dengan kesalahan dan kekeliruan yang telah dilakukannya atas nama cinta itu. Ada rasa menyesal dalam hati kecilnya setelah melakukan itu. Ia sadar kalau hubungannya sudah jauh dan keluar dari koridor cinta yang suci yang diidam-idamkanya sejak awal. Itulah bisikan hati nan fitrah yang menolak jika melakukan kesalahan walau dilakukan atas dasar apapun. Gejolak batin seperti itulah yang dirasakan oleh seorang Minah.


Minah kemudian memberanikan diri mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Walaupun berat bagi Minah dan mungkin saja bagi sang pacar, namun minah sudah bulat dengan tekatnya. Minah memutuskan hubungan dan tali cintanya dengan sang lelaki pujuaan hatinya itu, yang telah megajarkannya sisi hitam dari sebuah hubungan pacaran. Berat memang, tapi harus diputuskan. Ia sudah tidak sanggup lagi menuruti keinginan lelaki itu dan larut dalam kesalahan. Ia telah muak dengan rasa bersalah yang selalu menghantui setiap gerak langkahnya.

***

Pengalaman masa lalu itu rupanya yang telah menggagu pikiran temanku tadi. Kegalauan hatinya semakin bertambah ketika datang dua orang lelaki tampan yang ingin mengisi kekosongan hatinya setelah minah memutuskan hubungan dengan pacarnya yang dulu. Minah ingin menerimanya, tapi takt dengan bayang-bayang masa lalu . Matanya suka namun hatinya masih ragu. Ternyata bayangan masa lalu masih saja mengaggu pikiranya, sehingga ia sulit untuk menentukan pilihan. Minah takut kejadian masa lalu terulang lagi. Minah sudah mulai sanksi dengan sosok laki-laki.

Minah telah bercerita semua tentang masa lalunya. Akupun telah mendengar semua pengakuan jujur darinya. Hingga dia bertanya kepadaku, “menurut kamu bagaiman untuk menentukan pilhan terhadap orang yang akan jadi pendamping kita?”. Kemudian aku jawab dengan mengutip sepenggal kalimat dari buku yang pernah aku baca, “ dalam memilih pendamping hidup setidaknya ada beberapa poin penting yang perlu jadi pertimbangan, diantaranya; pertama, liihat agamanya. Yang kedua, perhatikan nasab dan silsilah keluarganya. Yang ketiga, tengok keelokkan parasnya. Dan yang terakhir, lihat harta dan kekayaannya".


Lah abih cakak baru takana silek,
Agaknya pepatah lama ini cocok mengambarkan keadaan seorang Minah sekarang. Dia menyesal setelah melakukan kesalahan yang telah diperbuatnya. Kesalahan yang terjadi karena ketidak mampuanya menolak keinginan seorang lelaki tanbatan hatinya.


Satu pelajaran yang dapat aku, anda dan kita semua ambil dari penggalan pengalaman si Minah tadi, bahwa kesalahan di masa lalu dapat menghantui kehidupan kita di masa depan. Apa lagi kesalahan dalam melabuhkan rasa cinta. Cinta akan bernilai jika dipelihara dengan cara yang tepat dan dilabuhkan pada hati yang tepat. Aku teringat nasihat seorang guru kepadaku ketika aku juga tengah galau kala itu. Guruku itu mengatakan, “Berhati-hatilah mengukir noda di hati. Karena sekali dia terukir maka rasa itu akan selalu datang bak hantu yang akan selalu menghantuimu. Jika itu terjadi maka segeralah minta tolong pada Tuhanmu”.


Memilih pendamping hidup bukanlah perkara mudah. Tidak semudah membalikan telapak tangan, kawan. Minah adalah salah salah seorang yang telah merasakannya. Memilih teman hidup sama artinya dengan memilih masa depan dan menentukan kebahagiaan. Maka berhati-hatilah dalam memutuskannya. Kita jangan menilai seseorang dari keelokan parasnya saja, karena hal itu sifatnya hanya sementara. Kita juga tidak boleh memilih pendamping hidup dengan hanya memandang hartanya saja, karena harta bisa hilang dan lenyap sewaktu-waktu. Cinta yang dibangun atas dasar materi dan perawakan fisik semata akan pudar seiring bergulirnya waktu. 


Cinta yang suci hanya akan lahir dari hati yang bersih yang selalu dihiasi dengan keimanan. Cinta seperti inilah yang nantinya akan mendatangkan kebahagian yang hakiki. Kebahagiaan sejati yang kita harapkan. Bukan cinta yang didasari oleh nafsu. Mulai saat ini mari kita tata hati dengan baik. Mari kita dengarkan kata hati, karena hati kecil tidak akan pernah bohong. Dan iringilah kata hati itu dengan logika yang tepat, agar kita bisa meneguk manisnya madu kebahagiaan.





*Oleh: Heru Perdana ──Sebuah catatan──

Label:

2 komentar:

  1. Fannirridha mengatakan...:

    Hadooohhh......ini udah kaya cerpen -___-

  1. Heru Perdana mengatakan...:

    oh ya,..??
    jelek ya fan,.???

Posting Komentar

MOhon kritik dan sarannya..!!

Search

Tentang Saya

Foto Saya
Heru Perdana
Menulis adalah sarana pembebasan jiwa
Lihat profil lengkapku

Add Me on Facebook

Download

Download ebook gratis Download ebook gratis

Blog Info

free counters
Powered by  MyPagerank.Net

Followers