Mengapa Harus Menulis?

Mengapa harus menulis? Sebuah pertanyaan sederhana yang jika dilontarkan akan menimbulkan beragam jawaban. Karena sampai saat ini belum ada satu pun teori yang menjelaskan masalah ini secara jelas dan terperinci. Jawabanya masih berada pada tataran “relatif”, dengan kata lain tidak ada yang sama antara satu orang dengan yang lainnya.

Di suatu sore aku pernah berdiskusi dengan seorang guru yang sudah ku anggap seperti sahabat sendiri. Dengan beliau aku bisa dan sering berbagi tentang berbagai hal. Sore itu kami berbincang tentang apa saja yang terlintas dalam pikiran kami waktu itu, hingga akhirnya pembicaraan kami menyerempet ke arah bagaimana dan kenapa harus menulis. Aku pun tidak sadar kenapa pembicaraan kami sampai ke sana. Aku juga yakin kalau guru sekaligus sahabatku tadi juga tidak sadar akan hal itu. Yang kami tahu ketika itu kami telah membahas masalah itu.

Pada kesempatan itu aku sempat mengutarakan pertanyaan sederhana itu kepada guruku tadi. Lalu beliau menjawab, bahwa beliau menulis karena itu merupakan bagian dari hobi dan sudah berlangsung lama. Dengan menulis menurut beliau kita bisa berbagi dengan orang lain. Kemudian beliau menambahkan, jika kita berkata mungkin apa yang kita katakan hanya akan bertahan sebentar di memori pendengar, dan dengan menulis maka apa yang kita sampaikan akan membekas lama bagi mereka yang membaca. Kalaupun mereka lupa, maka mereka bisa melihat kembali apa yang kita tulis tanpa harus kembali bertemu kita. Aku sangat setuju dengan apa yang beliau katakan.

Di dalam kehidupan ini banyak kejadian yang unik terjadi. Lakon kehidupan juga menyajikan banyak pelajaran. Orang yang beruntung adalah mereka yang bisa mengambil pelajaran tersebut lalu berusaha membaginya dengan orang lain yang berada di sekitarnya. Dan menulis adalah salah satu cara kita dalam berbagi pengalaman hidup dengan orang lain.

Di kesempatan lain, seorang teman yang baru saja aku kenal lewat dunia maya, juga pernah berujar tentang mengapa dia menulis. Teman duniamayaku ini telah lama bergelu dalam dunia tulis-menulis. Menurutnya salah satu alasan dia menulis adalah untuk anak cucunya kelak. Dia tidak takut kalau tulisannya tidak dimuat di media . Dia juga tidak terlau risau jika tulisannya tidak dibaca orang lain. salah satu alasan yang membuat ia menulis benar-benar hanya untuk memberikan oleh-oleh kepada anak cucunya. Sederhana bukan? Lagi-lagi aku terkesima dengan alasanya yang sederhana itu. Membuat aku semakin salut saja dengan dia, sesosok pria yang aku panggil “abang” itu.

Dua temanku itu merupakan bagian dari mereka yang memberikan pendapat kenapa mereka menulis. Dan mungkin banyak lagi alasan lain kenapa orang mau untuk menulis. Dan bagi aku sendiri menulis itu adalah sarana pembebasan jiwa. Dengan menulis kita bisa mengespresikan dan menuangkan ide-ide dari kepala kita untuk orang lain. Kalaupun tulisan kita dimuat di media atau dibukukan, biarlah itu hanya menjadi bonus dari keinginan yang tulus untuk berbagi melalui tulisan, buan merupakan tujuan utama.

Lalu apa manfaat dari menulis? Jawaban terbaik yang bisa aku berikan adalah “banyak”, banyak hal yang akan kita dapatkan dari menulis. Kita bisa menambah wawasan dengan menulis. Dengan kata lain orang yang mau menulis wawasannya akan luas karena ia akan membaca dan selalu membaca untuk memperkaya inspirasinya. Baik membaca buku, membaca artikel, membaca tulisan-tulisan orang lain ataupun membaca tanda-tanda kebesaran Tuhan yang terlukis dalam kehidupan sehari-hari manusia. Tidak mungkin kiranya seseorang itu akan bisa mnulis tanpa pernah membaca.

Dengan menulis kita bisa membebaskan angan dan pikiran. Melalui menulis kita bisa menumpahkan apa saja yang menganjal di hati. Dalam menulis kita tidak akan terikat oleh suatu apapun sehingga kita bebas berekspresi dan berimajinasi sesuai keinginan dan kebutuhan kita. Terlebih jika kita menulis sebuah tulisan fiksi, maka hal itu akan membuat imajinasi kita hidup dan berkembang.

Kawan, menulis juga akan membuat kita terkenal. Orang akan bisa menganal kita melalui tulisan-tulisan kita, jika kita mau mepuplikasikan tulisan tersebut di media. Semakin banyak kita menulis maka semakin besar peluang kita untuk dikenal oleh orang lain. Namun, tentu tidak semua tulisan yang akan dimuat oleh media, pasti mereka akan memilih tulisan yang bagus dan layak untuk diterbitkan. Jadi, adalah penting buat kita mengasah kemampuan menulis kita, agar tulisan kita bisa dimuat di media. Dan salah satu cara terbaik mengasah kemampuan menulis adalah dengan terus dan terus menulis. Tunggu apa lagi, mari menulis. Kita tidak akan bisa jika kita belum mencoba.

Banyak orang mengatakan dengan menulis kita juga kan bisa meraup rupiah. Namun aku sendiri belum pernah merasakan hal itu. Karena memang aku baru saja belajar menulis. Dan tulisanku juga masih jauh dari kata “bagus”. Bagiku saat ini tidak terlau penting untuk mengharapkan lembaran upiah dari menulis. Aku juga tidak berharap orang berubah setelah membaca tulisanku, bagiku sebagai penulis pemula, orang mau membaca tulisan aku saja itu sudah lebih dari cukup. Akan tetapi, aku sangat percaya dan yakin dengan pernyataan orang tenta menulis bisa mengahasilkan uang. Bagaimana tidak, jika kita sering mengirim tulisan ke media maka secara otomatis kita akan mendapatkan “honor” dari tulisan kita yang dimuat itu. Semkin banyak tulisan kita yang dimuat maka akan semakin banyak juga lembaran rupiah mengalir ke tangan kita.

Dan banyak lagi manfaat yang akan bisa kita tuai dari menulis ini. Buat aku pribadi, manfaat yang paling aku rasakan dari menulis adalah meningkatkan minat baca. Karena sumber utama inspirasiku dalam menulis adalah melalui membaca. Jika saja aku kurang membaca, maka aku akan sulit menulis dan aliran kata itu akan mampet di pikiranku, tidak bisa mengalir dengan baik. Sehingga aku sulit menuangkan ide yang ada di pikiranku ke atas lembaran-lembaran kertas. Meskipun banyak manfaat dari menulis, jika kita tidak maumencoba dan memulainya maka manfaat yang telah kita sebutkan tadi tentu tidak akan pernah kita rasakan.

Kawan, cobalah lihat dengan jujur realita kehidupan yang ada saat ini. Bangsa kita semakin hari semakin kehilangan generasi yang suka membaca. Apa lagi generasi yang mau menulis, sangat kurang sekali. Karena memang menulis hanya bisa dilakukan dengan banyak membaca tulisan orang lain. tidak mungkin rasanya orang bisa menulis dengan baik dan benar tanpa pernah membaca. Kalau pun ada, mungkin sangat jarang sekali.

Kalau kita boleh sedikit beranalogi, membuat sebuah perumpamaan, maka menulis itu bisa kita ibaratkan dengan “muntah”. Memuntahkan ide-ide yang telah kita dapatkan dengan banyak “memakan” alias membaca tulisan orang lain. Tidak mungkin kita bisa muntah tanpa pernah makan. Nah, membaca adalah proses “makannya” orang yang akan bisa “memuntahkan” ide-idenya dalam bentuk tulisan. Mari membaca untuk bisa menulis.

Sebenarnya di dunia ini terdapat banyak seniman, dan penulis adalah salah satu bagian dari seniman itu. Jika pelukis berkarya dengan kuas dan cat serta kavasnya, pemusik adalah seniman yang berkarya dengan alat musiknya, pematung menuangkan seni melalui pahat dan kayu, maka penulis adalah seniman yang berkarya melalui rankaian kata yang ditorehkan di atas lebaran-lembaran kertas.

Jika kawan bertanya siapa aku. Maka jawabanya, aku adalah orang yang baru saja mau dan masih belajar menulis, setelah sekian lama tenggelam dalam angan-angan untuk bisa mulai menulis. Aku bukan orang hebat dan juga bukan orang ahli dalam bidang ini. Sebenarnya ketika aku menulis tulisan ini aku sangat risih, karena aku sendiri masih awam dalam masalah tulis-menulis. Namun aku harus menulis tulisan ini, karena keinginan itu begitu kuat menghentak-hentak dalam benakku, hingga aku beranikan juga diri menulis tulisan ini. Semoga saja ulisan ini bisa bermanfaat.

Jadi, mari membaca lalu menulis,..!!


Padang, 04 Maret 2011, 09:23 am
*Oleh: Heru Perdana P

Label:

1 komentar:

  1. rifkadejavu mengatakan...:

    Menulis, sebagai media mengkritik hal2 yang tidak pada tempatnya....tantangan dikritik balik pun akan lebih beresiko bagi sang penulis....di perlukan kekuatan dan juga kemampuan memahami masalah dalam memuat sebuah tulisan yang berbau kritikan.....

Posting Komentar

MOhon kritik dan sarannya..!!

Search

Tentang Saya

Foto Saya
Heru Perdana
Menulis adalah sarana pembebasan jiwa
Lihat profil lengkapku

Add Me on Facebook

Download

Download ebook gratis Download ebook gratis

Blog Info

free counters
Powered by  MyPagerank.Net

Followers