Lupa, Adakah manfaatnya?

Lupa, mungkin kata ini terdengar sangat tidak enak dan mengandung makna negatif bagi kita. Banyak juga diantara kita yang tidak ingin “lupa” itu datang menghampiri kehidupan kita. Seolah “lupa” itu adalah mala petaka besar yang sangat tidak diharapkan ikut serta mewarnai hari-hari kita. Perlu kawan sadari, bahwa lupa adalah “penyakit” yang menhampiri setiap orang. Saya, anda dan kita semua tentu pernah meresakan jenis penyakit ini bukan? Lupa yang saya maksud disini bukanlah termasuk pikun.

Kawan, lupa sebenarnya tidak melulu merugikan kita. Lupa juga ada manfaatnya. Lebih dari itu lupa juga merupakan salah satu nikmat dan anugrah Allah untuk hamba-hambanya yang perlu kita syukuri. Betapa tidak enaknya hidup ini terasa jika kita tidak bisa lupa. Berapa banyak kesedihan dan misibah yang terjadi dalam hidup kita, yang mungkin saja akan membuat kita lupa cara tersenyum jika tidak ada nikmat lupa ini.

Dalam kehidupan ini terlalu banyak lakon kesedihan yang harus kita mainkan. Apakah itu karena meninggalnya keluarga kita, ditinggalkan orang tercinta, karena kehilangan barang yang disayangi, maslah diperkuliahan, atau karena dimarahi atasan, dan kejadian-kejadian lain yang bisa menyulut kesedihan. Nah, di sinilah nikmat lupa ini berperan. Dengan adanya nikmat lupa kita dapat kembali melupakan secara berangsur-angsur kejadian-kejadian yang menyedihkan itu, lalu bisa tertawa kembali dan menikmati indahnya hidup. Bayangkan kalau saja kita selalu mengingat hal-hal yang menyedihkan yang pernah menimpa kita mungkin kita tidak akan bisa lagi menjalani kehidupan ini dengan normal.

Sekali lagi saya katakan, bahwa “lupa” ini merupakan salah satu nikmat yang sangat besar untuk umat manusia. Bagaimana tidak, dengan nikmat lupa inilah kita bisa terhibur dari musibah-musibah yang pernah menimpa kita, kita bisa melepaskan iri dan kedengkian, kita bisa melupakan orang yang telah pernah menyakiti dan berbuat salah kepada kita. Dengan nikmat lupa ini juga hantu kekesalan, stress, tekanan hidup dan bahkan rasa malu tidak lagi mengejar-ngejar kita. Jadi bersyukurlah karena kita masih bisa lupa yang telah menghantarkan kita untuk dapat menikmati indahnya kehidupan ini.

Cobalah renungkan..!!!


*Oleh: Heru Perdana
Padang, 18 April 2011, 23:25 WIB


Label:

0 komentar:

Posting Komentar

MOhon kritik dan sarannya..!!

Search

Tentang Saya

Foto Saya
Heru Perdana
Menulis adalah sarana pembebasan jiwa
Lihat profil lengkapku

Add Me on Facebook

Download

Download ebook gratis Download ebook gratis

Blog Info

free counters
Powered by  MyPagerank.Net

Followers