Belajar Dari Jari Tangan

Sebagai seorang manusia normal tentu kita memiliki tangan. Pada tangan tersebut ada lima jari. Kelima jari itu memiliki nama yang berbeda dan dengan fungsi yang berbeda pula. Namun, pernahkah terfikir oleh kawan untuk belajar dari kelima jari itu? Ya, jika mau kita dapat belajar tentang kehidupan dari jari tangan kita sendiri. 

Jari tangan tidak hanya berfungsi untuk menggenggam. Juga tidak melulu digunakan untuk menunjang aktifitas kita sehari-hari. Ada fungsi lainnya yaitu untuk sarana belajar tentang kehidupan jika kita mau sedikit merenung dan berfikir. Tentu ada banyak pelajaran dan hikmah yang dapat kita petik dari bahagian tubuh yang ini. 

Mari kawan, kita perhatikan satu persatu dari lima jari tangan kita. Ibu jari yang berukuran paling besar melambangkan simbol yang bagus atau hebat. Hal ini tercermin ketika kita menggunakan ibu jari untuk memberi apresiasi pada sesuatu yang kita nilai baik, bagus, indah, canggih dan sebagainya. Akan tetapi, ibu jari yang gemuk itu akan kalah oleh jari kelingking yang lebih kecil, bahkan paling kecil ketimbang jari-jari yang lain dalam permaianan “suit-suitan”. Hal ini mengambarkan kepada kita bahwa orang besar, berkuasa, dan punya kelebihan tidak boleh sombong dan lupa diri, karena ada kalanya akan dapat dikalahkan oleh orang kecil yang lemah dan tak punya kekuasaan. Oleh sebab itu tidak perlu sombong, karena di atas langit masih ada langit. 

Kemudian coba kawan tengok jari manis. Di jari ini biasanya akan melingkar sebuah cincin, terutama cincin kawin. Jari inilah dengan cincinnya yang akan menandai seseorang itu sudah punya istri ataupun suami. Meskipun menyandang status jari yang paling “parlente” dengan bertenggernya perhiasan emas di sana, tak pernah jari manis merasa sombong dan menolak untuk berkerja sama dengan jari-jari yang lain. 

Agaknya, ini juga bisa kita jadikan pelajaran. Walaupun kita adalah orang yang berada -orang kaya- janganlah kita sampaikan melupakan bahwa kita juga harus tetap bisa bekerja sama dan menjalin hubungan baik dengan orang di sekitar kita. Karena bagaimanapun juga kita adalah makhluk sosial yang tak mungkin hidup sendiri. 

Selanjutnya, mari kita perhatikan jari telunjuk. Sesuai namanya jari yang satu ini berfungsi untuk menunjuk sesuatu, entah itu tempat, orang, benda dan lain sebagainya. Tak jarang juga telunjuk ini digunakan untuk menuding seseorang. Nah, sadarkah kita ketika telunjuk menunjuk untuk menuding seseorang, ada empat jari mengarah kepada kita. Pernahkah kita berfikir bahwa ini mengisyaratkan kepada kita agar jangan terlalu cepat menilai bahkan menghakimi orang lain. Siapa tahu kita sendiri lebih buruk ketimbang mereka. 

Beralih ke jari tengah. Jari ini biasa dan sering digunakan untuk menghina dan memaki seseorang. Setidaknya ketika seseorang mengacungkan jari tengah ke arah orang lain maka konotasinya itu adalah sebuah makian atau hinaan. Walaupun jari ini identik dengan kejelekkan dan makian, namun jari yang lain tidak pernah menolak untuk bekerja sama dengan jari yang satu ini. Hal ini juga pantas menjadi cerminan buat kita dalam hidup. Meskipun seseorang itu mememiliki catatan kelam, bukan berarti serta merta kita harus menjauhi dan menghakimi mereka. Karena sebejat apapun seseorang, tetap saja ada sisi baik dalam diri mereka. 

 Kawan, kita juga patut meniru bagaimana kompaknya jari-jari kita dalam melakukan apa yang diperintahkan oleh otak. Mereka bahu-membahu melakukannya sesuai dengan ukuran dan fungsi masing-masing. Layaknya jari tadi, kita harus bisa hidup kompak, rukun dan damai dalam kehidupan bermasyarakat di tengah beragam perbedaan yang ada. Lebih baik mencari persamaan di tengah perbedaan daripada menonjolkan perbedaan dalam banyak persamaan. Hidup rukun dan kompak itu indah kawan. Dan perbedaan itu adalah rahmat jika kita mampu menyikapinya dengan bijak. 

Guru kehidupan itu ada di mana-mana. Kita bisa belajar kapan dan di manapun, termasuk dari jari tangan. Semoga bermanfaat..!!


 -Heru Perdana-
 Padang, 27112012

Label:

0 komentar:

Posting Komentar

MOhon kritik dan sarannya..!!

Search

Tentang Saya

Foto Saya
Heru Perdana
Menulis adalah sarana pembebasan jiwa
Lihat profil lengkapku

Add Me on Facebook

Download

Download ebook gratis Download ebook gratis

Blog Info

free counters
Powered by  MyPagerank.Net

Followers