Antara Pinta dan syukur

Allah, Tuhan semesta alam adalah Rabb yang maha penggasih dan lagi Maha Penyayang kepada umatnya. Kasih dan sayang Allah itu tidak bertepi, tanpa batas. Bahkan pada saat tertntu, belum kita minta Allah sudah berikan untuk kita. Sebut saja udara dan air, dua elemen penting yang sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup setiap insan di muka bumi ini, Allah berikan kepada kita secara cuma-cuma tanpa harus membayar. Coba kawan bayangkan, jika udara dan air itu harus kita bayar. Berapa rupiah yang harus kita keluarkan setiapa hari hanya untuk udara dan air, belum lagi untuk kebutuhan yang lain. Namun, persoalannya disini bukanlah soal bayar membayar, akan tetapi sudah sejauh mana kita bersyukur atas karunia Allah kepada kita selama ini.

Air dan udara adalah dua contoh kecil karunia Allah, namun bermanfaat sangat besar dalam kehidupan kita, yang diberikan kepada saya, anda dan kita semua tanpa harus kita minta dan tersedia sangat banyak di muka bumi ini. Lalu bagaimana dengan karunia Allah yang sering kita minta dan dikabulkan, apakah kita sudah bersyukur atas semua itu? Jawablah dengan setulus hati dan penuh kejujuran.

Allah itu Tuhan yang Maha mengabulkan pinta setiap hamba-Nya. Hal itu telah dijanjikan Allah kepada kita dan telah termaktub dalam kitab suci al-qur’an. ”Mintalah kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan”, begitu janji Allah kepada kita.
Namun perlu kita ketahui bersama bahwa tidak semua pinta hambaNya dikabulkan begitu saja oleh Allah.

Kita sering berdoa dan memohon pinta kepada Allah. Kita sadari atau tidak, kadang doa dan pinta kita itu terkesan menyuruh Allah. Begitu banyak doa yang telah kita panjatkan kepada Allah, namun kadang tak kunjung dikabulkan dan dijawab oleh Allah. Apakah Allah tidak lagi sayang kepada hambaNya? Belum tentu, kita tidak boleh terlalu cepat mengambil kesimpulan dan langsung menuduh Allah tidak sayang kepada kita. Alangkah bijak rasanya jika kita mau bercermin diri, mungkin saja sebabnya ada pada diri kita sendiri yang mebuat doa dan pinta kita tak kunjung diijabah oleh Allah.

Ketika doa kita tidak dikabulkan oleh Allah, bukan berarti Allah tidak sayang lagi kepada kita. Juga tidak berarti Allah tidak mendengar doa kita. Allah itu Maha mendengar dan Maha Mengabulkan pinta hambaNya. Mungkin persolannya disini adalah kita terlalu sibuk meminta dan selalu berdoa sehingga lupa memantaskan diri untuk menerima anugrah Allah berupa pengabulan doa. Kadang kita juga tidak ingat bersyukur akan karunia Allah yang telah diberikan kepada kita. Ketahuilah wahai kawan, syukur juga erat kaitannya dengan pengkabulan doa dan pinta kita.

Analoginya seperti ini, ketika kita meminta atau meminjam barang kepada seorang teman, katakanlah meminjam atau meminta sebuah buku. Lalu kita lupa untuk menjaganya sehingga buku yang kita pinjam itu rusak dan tidak terawat. Beberapa waktu kemudian, kita mau minta atau meminjam lagi barang yang lebih besar nilanya kepada teman tersebut sementara dia tahu kita tidak merawat peberian dan barang yang dipinjamkannya beberapa waktu yang lalu kepada kita. Maka sang teman tadi akan berpikir dua kali untuk meminjamkan atau memberikan sesuatu kepada kita lagi. Karena dia merasa kita belum pantas menerima pemberiannya. Teman kita itu akan mengira bahwa kita tidak bersyukur atas pemberiannya karena kita tidak merawat apa yang dia beri atau pinjamkan.

Jika manusia saja bisa berlaku seperti itu, apalagi Allah. Allah akan lihat seberapa banyak syukur yang kita panjatkan kepadaNya untuk mengabulkan doa dan pinta yang selalu kita mohonkan kepada Allah. Ya, semua kembali kepada kata “Syukur”, sebuah kata yang sangat ringan diucapkan, namun kadang sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan. Menurut dr. Andhyka P. Sedyawan, “Syukur tidak sekedar mengucapkan terimakasih terhadap sebuah sebuah pemberian, tapi cara kita bertanggung jawab terhadap pemberian itu”.

Terkait persoalan syukur ini Allah juga telah mengingatkan kita melalui firmanNya:
“Jika kamu bersyukur pasti akan Ku tamabah (nikmatKu) untukmu, dan apabila kamu ingkar maka sesungguhnya siksaKu sangat pedih” (QS. Ibrahim:7)
Firman Allah dalam surat ibrahim ayat 7 tersebut tidak hanya sekedar janji kosong belaka, pasti Allah akan tepati janji-Nya itu. Oleh sebab itu, kita jangan hanya pandai meminta dan berdoa saja. Doa dan pinta itu perlu diiringi dengan rasa syukur.

Kawan, syukur itu memang sangat penting adanya. Tidak hanya ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan kita harus bersyukur, akan tetapi ketika kita tidak mendapatkan sesuatu atau gagal pun sejatinya kita harus bersyukur, karena dengan kegagalan itu kita bisa belajar untuk bisa lebih baik agar tidak gagal lagi di kemudian hari. Ketika kita berada pada saat-saat sulit, kita juga harus tetap bersyukur. Karena di masa itulah kita tumbuh dan memperkuat mental dalam mengharungi bahtera kehidupan yang sangat sulit untuk ditebak.

Kawan, ketika doa dan pinta kita ditolak jangan langsung putus asa dan mengumpat kepada Allah. Kadang Allah tidak berikan apa yang kita mau, namun Allah akan berikan apa yang kita butuh. Belum tentu apa yang kita minta dan baik menurut kita itu benar-benar baik untuk kehidupan kita. Berhentilah menyalahkan Allah jika keinginan kita tidak dikabulkan. Mari kita bersyukur atas apa yang diberikan kepada kita seraya tetap memantaskan diri untuk menerima anugrah Allah dalam bentuk pengabulan doa dan pinta kita.

Tahukah kawan di dalam buku the secret pernah ditulis, bahwa syukur adalah anak tangga mutlak untuk memastikan hadirnya kesuksesan dalam kehidupan kita. Kesuksesan sangat erat kaitannya denga “syukur”.

Mintalah, lalu pantaskanlah diri Anda untuk menerima anugrah pengabulan atas pinta Anda dari Allah dengan memperbanyak Syukur…!!!

Oleh: Heru Perdana
Padang, 18 Mai 2011, 18:13 WIB



[ Selengkapnya...]
Label:

Seuntai Do’a

Teruntuk buatmu yang mungkin telah jauh
Untukmu yang sedang tersenyum di sana
Bagimu yang tidak di sisiku lagi
Tersusun kata, terselip harapan, terangkai do’a
Agar kau bahagia dan selalu bahagia di sana

Kita mungkin telah jauh
Tidak lagi seperti dulu
Tidak pernah terbersit dihati ini untuk itu
Meski semua harap telah sirna
Segala asa telah pupus
Dari jauh ku kirim suntai do’a
Semoga bibir simpulmu nan indah tetap memancarkan senyum
Senyum indah, peneduh jiwa, penebar harapan

Engkau mungkin telah lupa
Tapi sungguh di relung kalbu ini kenangan itu masih nyata
Hidup dan tak terlupa
Semoga kau sudih terima seuntai do’a dari lubuk hati ini
Tak ada lagi hanya ini
Sebagai tanda dulu kita bisa bersama
Meniti tali kasih,
Menyonsong derasnya badai kehidupan

Sungguh, aku tak bisa lagi memberi
Hanya seuntai do’a ini yang bisa ku kirim
Bersama dinginnya hembusan angin malam ku pesankan
Agar disampaikan kepadamu
Seuntai do’a berjuta kasih
Semoga kau bahagia di sana
Dan selalu menikmati manisnya madu kebahagiaan


Padang, 11 Mai 2011, 01: 06 WIB
Oleh: Heru Perdana

[ Selengkapnya...]
Label:

Search

Tentang Saya

Foto Saya
Heru Perdana
Menulis adalah sarana pembebasan jiwa
Lihat profil lengkapku

Add Me on Facebook

Download

Download ebook gratis Download ebook gratis

Blog Info

free counters
Powered by  MyPagerank.Net

Followers